
Kamis, 25 Maret 2010
kisah cinta █
Lelaki dan perempuan. Keduanya akan saling memiliki kecenderungan, sebagaimana fitrahnya.
Kita tidak bisa memastikan akhir dari sebuah kisah cinta. Apakah seseorang yang kita anggap terbaik akan mendampingi hingga akhir usia kita atau sebaliknya. Apakah akan berakhir bahagia atau tragis. Berumur panjang atau hanya hitungan hari.
Kisah cinta yang paling melegenda adalah Romeo dan Juliet. Sebuah roman karangan Shakespare ini begitu mendunia, setiap orang hampir pernah mendengar kisahnya. Ingin seperti itukah kisah kita? Atau seperti cinta Muhammad dan Khadijah, Yusuf dan Zulaikha, atau Adam dan Hawa?
Jika kita menginginkan kisah cinta kita berjalan dengan indah, maka kita harus mempelajari banyak hal, diantaranya :
- Selalu mengembangkan kepribadian secara terus-menerus. Kisah cinta yang sejati adalah tentang bagaimana membuat orang yang kita cintai tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik berbahagia karenanya. Ia juga emosi yang penuh kehangatan dan gelora, karena seluruh isinya adalah semata-mata keinginan baik. Dan itu semua harus terangkai dalam tindakan nyata.
- Memberi perhatian penuh, yang lahir dari lubuk hati paling dalam dan keinginan yang tulus. Berusaha secara terus-menerus untuk memahami latar belakang kehidupan sang kekasih, menyelidiki seluk beluk persoalan hatinya, mencoba menemukan karakter jiwanya, mendefinisikan harapan-harapan dan mimpi-mimpinya, dan mengetahui kebutuhan-kebutuhannya untuk sampai kepada harapan-harapannya itu. Bukankah indah kisah cinta yang seperti ini?
- Penumbuhan, yaitu melakukan tindakan-tindakan nyata untuk membantu sang kekasih bertumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Ia menginspirasinya untuk meraih kehidupan paling bermutu yang mungkin ia raih berdasarkan keseluruhan potensi yang dimilikinya. Pertumbuhan dilakukan dengan memfasilitasi proses pembelajaran orang yang kita cintai. Kisah cinta yang bisa menerapkan ini, tentu akan sangat membahagiakan dan melanggengkan hubungan.
- Perawatan yang permanen, dilakukan dengan memberikan sentuhan lembut kebajikan pada pasangan. Ia harus dipuaskan dengan kebajikan harian yang membuatnya nyaman. Memberinya kekuatan psikologis dalam menjalani dinamika pertumbuhan itu.
- Melindungi jiwa, raga, masa depan serta proses pertumbuhannya. Perlindungan adalah langkah-langkah proteksi yang bersifat antisipatif untuk memastikan bahwa orang yang kita cintai menjalani kehidupannya secara aman, baik fisik maupun psikis, dan bahwa proses pertumbuhannya berjalan dengan baik tanpa gangguan berarti yang akan menggagalkannya.
Dalam banyak situasi, proses perlindungan itu mengharuskan kita berkorban apa saja, termasuk jiwa. Dalam makna pengorbanan yang tulus itulah cinta menemukan kesejatian dan keindahannya sekaligus.
Pengorbanan dalam sejarah cinta laksana pelangi yang menghias langit kehidupan. Itu sebabnya kisah cinta sejati selalu menghadirkan sifat-sifat ksatria, keterhormatan, kedermawanan, kesetiaan dan pengorbanan.
Jalan hidup kita biasanya tidak linear, tidak juga seterusnya pendakian atau penurunan. Karena itu pekerjaan-pekerjaan cinta dilakukan tidak selalu kondusif secara emosional. Tapi disitulah tantangannya: membuktikan ketulusan ditengan situasi-situasi yang sulit. Disitulah konsistensi dan integritas teruji.
Mereka yang dicintai dengan cara begitu, biasanya merasakan bahwa hati dan jiwanya penuh seluruh. Adapun tantangan cinta yang paling rumit adalah waktu. Dalam perjalanan waktu, kesetiaan cinta teruji. Apakah kisah cinta kita juga akan teruji oleh waktu?
█BARONGSAI█

Dari Legenda Menjadi Tarian Popular
Setiap kali menjelang hari raya Imlek tiba, wajah singa berwarna-warni yang disebut sebagai barongsai (terkadang juga disebut sebagai liongsai) selalu muncul di mana-mana. Begitu pula di Indonesia. Sejak era reformasi, tarian barongsai menjadi tarian yang umum dilihat di mana-mana. Belakangan tarian barongsai juga sering digunakan sebagai tema iklan Imlek di televisi
Barongsai memiliki sejarah ribuan tahun. Catatan pertama tentang tarian ini bisa ditelusuri pada masa Dinasti Qin sekitar abad ketiga sebelum masehi. Masyarakat Tionghoa percaya singa adalah lambang kebahagiaan dan kesenangan. Tarian Singa dipercaya merupakan pertunjukan yang dapat membawa keberuntungan sehingga umumnya diadakan pada berbagai acara penting seperti pembukaan restoran, pendirian klenteng, dan tentu saja perayaan tahun baru.
Barongsai secara garis besar terdiri dari dua jenis utama yakni Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat. Penampilan Singa Utara kelihatan lebih natural dan mirip singa ketimbang Singa Selatan yang memiliki sisik serta jumlah kaki yang bervariasi antara dua atau empat. Kepala Singa Selatan dilengkapi dengan tanduk sehingga kadangkala mirip dengan binatang ‘Kilin’.
Gerakan antara Singa Utara dan Singa Selatan juga berbeda. Bila Singa Selatan terkenal dengan gerakan kepalanya yang keras dan melonjak-lonjak seiring dengan tabuhan gong dan tambur, gerakan Singa Utara cenderung lebih lincah dan penuh dinamika karena memiliki empat kaki.
Satu gerakan utama dari tarian Barongsai adalah gerakan singa memakan amplop berisi uang yang disebut dengan istilah ‘Lay See’. Di atas amplop tersebut biasanya ditempeli dengan sayuran selada air yang melambangkan hadiah bagi sang Singa. Proses memakan ‘Lay See’ - istilah ini banyak digunakan di Hong Kong ini berlangsung sekitar separuh bagian dari seluruh tarian Singa.
Di depan penari Barong biasanya juga terdapat seorang penari lain yang mengenakan topeng dan membawa kipas. Tokoh ini disebut Sang Buddha. Tugasnya adalah untuk menggiring sang Singa Barong ke tempat di mana amplop berisi uang disimpan. Mereka yang ingin mendapat untung besar, umumnya berlomba-lomba mengisi amplop angpao dengan jumlanh uang yang banyak.